Saturday, December 21, 2024
atOptions = { 'key' : '9c978b9d1ca9d2f60c1970fa17e039ea', 'format' : 'iframe', 'height' : 90, 'width' : 728, 'params' : {} };
HomeindonesiaMembedakan rasa air mineral bersama 'water sommelier', ahli pencicip air bersertifikasi

Membedakan rasa air mineral bersama 'water sommelier', ahli pencicip air bersertifikasi

SINGAPURA: Pria yang duduk di seberang meja kami terlihat terhibur. Dia lekat memperhatikan kami, dua wanita paruh-baya, yang sedang menyesap beberapa merek air mineral berbeda dari gelas-gelas anggur. Setiap kali habis menyesap, kami mengobrol serius. Jika saya jadi pria itu, saya pasti akan nyinyir melihat kami berdua yang kelihatan sok serius. 

Apa yang sedang kami lakukan adalah praktik mencicipi air. Saya menemui dan mewawancarai Caryn Tang, yang mengaku sebagai water sommelier atau pencicip air perempuan pertama di Singapura. Saya penasaran apa yang akan dia ajarkan soal air, zat yang terlihat sederhana. Ternyata, ini yang saya pelajari saat bersamanya:

Perbedaan paling besar pada rasa air terdapat pada kandungan mineralnya. Misalnya saja Spritzer, merek air kemasan dari kota Tai Ping, Malaysia – kampung halaman Tang – yang memiliki kandungan mineral rendah sehingga airnya ringan, halus dan terasa segar di mulut.Semakin tinggi kandungan mineralnya, maka rasa air di mulut akan semakin “berat”.Beberapa merek dalam satu botolnya memiliki kandungan mineral seperti magnesium yang cukup untuk memenuhi sepertiga kebutuhan asupan harian. Air seperti ini jarang terasa lezat.Air berkarbonasi paling baik dikemas dalam botol kaca karena dapat mempertahankan karbonasinya.Kebanyakan orang mengira air kemasan adalah air mineral. Padahal itu salah. Beberapa air kemasan telah melalui proses distilasi atau penyulingan, artinya tidak mengandung mineral.

“Jika seseorang mengonsumsi (air distilasi) ini dalam jangka panjang, malah justru akan menghilangkan mineral tubuh. Air jenis ini paling bagus untuk aki mobil karena tidak meninggalkan residu. Minum air keran (di Singapura) lebih baik dibanding air distilasi, karena pemerintah Singapura memastikan air kerannya sehat, dengan tingkat pH sekitar 8.1,” kata Tang.

Misalnya, jika kamu sering berolahraga, saya merekomendasikan minum air ini dibanding isotonik karena kandungan mineralnya yang tinggi, nol kalori dan dapat memulihkan tubuh lebih baik dibanding isotonik,” kata dia, sembari menunjuk botol air mineral bersoda Gerolsteiner dari Jerman.

Saya lalu bertanya, siapa orang-orang yang dia harap mengikuti kursus mencicipi air yang diadakannya, dia menjawab: “Orang yang penasaran kepada air dan orang-orang yang menghargai air.”

“Apakah Anda sudah menemukannya?”

“Belum,” kata dia sambil tertawa.

“Tapi begini,” Tang melanjutkan, “walau cuma dua atau tiga orang yang datang ke kelas saya lalu pergi dan menyebarkan pengetahuannya, saya sudah senang. Saya tidak sedang berjualan air. Ini cuma soal berbagi pengetahuan dan untuk meningkatkan apresiasi Singapura terhadap air, sesuatu yang dianggap remeh oleh kebanyakan orang.”

Baca artikel ini dalam bahasa Inggris di sini.

Baca:

Mengenal seni deteksi barang mewah palsu dari ahli autentikasi Vestiaire Collective

Tanpa lelah menyelamatkan anak-anak: Kisah dokter ahli bedah pediatrik, profesi langka di Singapura
RELATED ARTICLES

Most Popular